LAPORAN KONDUKTOR DAN ISOLATOR
A. Tujuan :
Mengelompokkan benda-benda konduktor dan isolator
B. Landasan Teori:
Arus listrik sering berbahaya bagi manusia yang terkenan atau tersengat listrik. Banyak kejadian kematian manusia akibat tersengat listrik karena menyentuh bagian dari alat listrik yang mudah menghantarkan arus listrik. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan berbagai listrik bahan atau benda yang pemanfaatannya ditentukan berdasarkan sifatnya yang mudah atau sulit menghantarkan listrik.
Hampir semua bagian dari alat-alat elektronik atau perlengkapan listrik yang mudah tersentuh tangan atau tubuh kita dibuat dari bahanbahan yang tidak atau sulit mengalirkan arus listrik. Misalnya, plastik, karet, kaca, adalah bahan-bahan yang tidak atau sulit menghantarkan arus listrik. Bahan-bahan ini sering disebut isolator karena sifatnya yang dapat mengisolasi listrik dari benda-benda lain. Pada bahan isolator elektronelektron relati stabil, sehingga elektron sulit keluar dari inti atomnya. Sebaliknya, jika diperlukan media untuk menghantarkan listrik dengan baik dari satu bagian ke bagian lain, maka yang digunakan adalah bahan-bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Bahan seperti ini disebut konduktor atau penghantar listrik. Bahan yang termasuk jenis konduktor antara lain, logam seperti tembaga, alumunium, timah, seng, besi dan lain-lain.
C. Alat dan bahan:
- papan perakit
- lampu pijar
- tempat baterai
- baterai
- kabel
- Tembaga
- Besi
- Kawat timah
- Karet gelang Alumunium
- Plastik
- Kayu
- Kuningan
- Kain perca
- Tali rafiah
D. Langkah Kerja:
- Merangkai semua alat dengan benar
- Mengganti setiap perantara secara bergatian
- Membuat kesimpulan
E. Hasil Pengamatan:
No | Nama Bahan | Lampu | Konduktor | Isolator |
1 | Tembaga | Menyala | V | |
2 | Besi | Menyala | V | |
3 | Kawat Timah | Menyala | V | |
4 | Karet Gelang | Tidak Menyala | | V |
5 | Alumunium | Menyala | V | |
6 | Plastik | Tidak Menyala | | V |
7 | Kayu | Tidak Menyala | | V |
8 | Kuningan | Menyala | V | |
9 | Kain Perca | Tidak Menyala | | V |
10 | Tali Rafia | Tidak Menyala | | V |
11 | Timbal | Menyala | V | |
12 | Kertas | Tidak Menyala | | V |
F. Pembahasan:
Berdasarkan hasil percobaan pada tabel pengamatan, bahan-bahan yang memiliki nyala lampu paling terang adalah timbal. Selain karena timbal termasuk konduktor, timbal adalah bahan logam yang dapat menghantarkan listrik dan banyak mengandung elektron-elektron yang bebas bergerak sehingga nyala lampu yang dihasilkan lebih terang dibanding bahan-bahan konduktor lainnya. Selain timbal, besi, kawat timah, alumanium, kuningan juga menjadi konduktor yang baik, karna lampu menyala saat besi, kawat timah, alumunium dan kuningan dijadikan sebagai konduktor. Konsep konduktor dalam kehidupan sehari-hari misalnya adalah penggunaan seng untuk menghantarkan liatrik pada pembuatan alarm banjir, dan penggunaan timah pada kabel.
Sedangkan bahan-bahan isolator seperti karet gelang, tali rafia, kain perca, kayu, kertas tidak bisa menghantarkan arus listrik dan lampu tidak dapt menyala. Bahan isolator biasanya digunakan sebagai penyekat hantaran listrik (karet); digunakan pada lilitan kawat, kumparan, penyekat kabel, dan kondensator kertas (kertas); kemudian (kayu) yang pada jaman dahulu digunakan sebagai tiang listrik. Banyak sekali kegunaan atau penerapan bahan-bahan isolator dalam kehidupan sehari-hari dan sering kita jumpai di rumah.
G. Kesimpulan:
Ada dua macam bahan-bahan yang berhubungan dengan arus listrik yaitu bahan yang bersifat konduktor dan bahan yang bersifat isolator, ada juga yang semikonduktor. Bahan yang termasuk konduktor misalnya tembaga, alumunium, timbal, timah, kuningan, besi. Sedangkan yang termasuk isolator misalnya karet gelang, kertas, tali rafia, kayu kertas. Bahan konduktor dan isolator sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti pekerjan rumah tangga.
0 comments:
Post a Comment