BEDA POTENSIAL
A. Tujuan:
Mengetahui beda potensial arus listrik pada baterai
B. Landasan Teori:
Potensial listrik (tegangan) adalah besaran yang menyatakan dorongan terhadap elektron-elektron agar dapat mengalir. Beda potensial atau beda tegangan menyatakan beda nilai potensial antara dua titik berbeda dalam suatu rangkaian.
Aliran listrik terjadi karena elektron berpindah dari tempat yang potensialnya rendah ke tempat yang potensialnya tinggi. Meskipun arus listrik ditimbulkan oleh elektron, tetapi arah arus listrik berlawanan dengan arah gerak elektron. Elektron bergerak dari potensial rendah menuju potensial tinggi. Sebaliknya arus listrik mengalir dari potensial tinggi menuju potensial rendah.
Perbedaan potensial (beda potensial- tegangan listrik) adalah perbedaan jumlah elektron yang berada dalam suatu materi. Di satu sisi materi terdapat elektron yang bertumpuk sedangkan di sisi yang lain terdapat jumlah elektron yang sedikit. Hal ini terjadi karena adanya gaya magnet yang memengaruhi materi tersebut. Dengan kata lain, materi tersebut menjadi bertegangan listrik.
Beda potensial atau sering disebut dengan tegangan listrik atau Voltase yang dilambangkan dengan V dapat didefinisikan sebagai selisih potensial antara dua titik dalam suatu penghantar. Beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar dapat ditimbulkan jika kedua titik tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan. Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial adalah voltmeter.
C. Alat dan Bahan:
· batu baterai baru
· batu baterai sudah di pakai
· batu baterai yang sudah tidak terpakai
· lampu
· papan rangkaian
· kabel
· avometer (multitester)
D. Langkah Kerja:
· Membuat rangkaian listrik dengan baik.
· Mencoba menggunakan batu baterai yang sudah dipakai, masih baru, dan setengah dipakai.
· Amati arah jarum pada avometer.
E. Hasil Pengamatan
Jenis Baterai | Tegangan | Nyala Lampu |
Bateri baru | 15 V | Terang |
Baterai masih dipakai | 15 V | Agak terang |
Baterai sudah tidak dipakai | 15 V | Mati |
F. Pembahasan:
Dari hasil pangamatan pada percobaan pertama, lampu menyala terang yang menggunakan baterai baru dengan tegangan 15 V dan skala yang ditunjukkan oleh multitester bergerak ke kanan. Pada percobaan kedua dengan baterai yang masih dipakai dengan tegangan 15 V lampu menyala dengan agak redup dan skala yang ditunjukkan oleh multitester bergerak ke kanan. Sedangkan pada percobaan ketiga yang menggunakan baterai yang sudah tidak menyala / mati/ sudah tidak terpakai lagi, jarum pada multitester menunjukan sedikit bergerak ke kanan.
Baterai sel kering memiliki dua elektron positif dan negatif. Jika kedua ekektroda dihubungkan dengan kawat, elektron akan bergerak dari elektroda negatif ke positif melalui kawat tersebut. Hal itulah yang menghasilkan lampu menyala dikarenakan kawat mengalir sehingga timbul aliran elektron.
Pada percobaan diatas, baterai pada percobaan pertama, elektron yang dimiliki lebih banyak dibandingkan baterai pada percobaan kedua. Sehingga aliran listrik yang dihantarkan pun lebih banyak atau lebih besar. Sedangkan pada percobaan ketiga, tidak ada aliran listrik, ini dikarenakan batu baterai sudah tidak dipakai (bekas), hal ini terbukti pada lampu yang tidak menyala.
G. Kesimpulan:
· Beda potensial adalah banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk memindahkan sejumlah muatan listrik.
· Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial adalah multitester atau AVOmeter.
Jumlah elektron batu baterai yang baru lebih banyak dibandingkan dengan baterai yang masih dipakai, sedangkan pada baterai yang sudah bekas tidak ada elektron
0 comments:
Post a Comment