BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hadiah yang paling berharga bagi bayi yang baru lahir adalah ASI (air susu ibu). Seperti halnya binatang menyusui, ibu manusia juga memproduksi air susu secara unik sesuai dengan usianya, dan secara alami disesuaikan untuk pertumbuhan bayinya. Beragam gizi yang dikandung ASI memberikan keseimbangan ideal antara protein, laktosa, mineral, dan vitamin. Masa menyusui dapat disebut sebagai peringkat keempat dari masa melahirkan. Setelah bayi lahir, produksi air susu menyusul, memberikan kehangatan dan kasih sayang beserta gizi yang ideal.
98% wanita mempunyai kemampuan untuk menyusui, bahkan kebanyakan dari mereka mampu menyusui sepasang anak kembar sekaligus jika dibutuhkan. Sangat disayangkan banyak diantara kita melupakan keuntungan dan kenikmatan menyusui selama ini dengan membiarkan bayi terbiasa menyusui dari alat pengganti. Padahal hanya sedikit bayi yang sebenarnya perlu menyusu botol. Tidak ada makanan lain bagi bayi yang baru lahir yang dapat disamakan dengan ASI.
Kebanyakan ibu memerlukan dukungan dan dorongan agar dapat menyusui dengan baik. Mereka juga memerlukan informasi yang dapat diandalkan pada dasarnya pemberian susu pertama merupakan pengalaman pembelajaran untuk ibu dan bayinya.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan gambaran umum bagi mahasiswa mengenai teknik menyusui dan ASI eksklusif.
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang :
1. Teknik menyusui yang benar : pengertian, pembentukan dan persiapan ASI, posisi dan perlekatan menyusui, langkahlangkah menyusui yang benar, cara pengamatan teknik menyusui yang benar, cara melepas hisapan bayi, hal yang penting dilakukan setelah menyusui, lama dan frekuensi menyusui, dan nasihat praktis pada ibu menyusui.
2. ASI Eksklusif : pengertian, keuntungan ASI, manfaat ASI bagi bayi dan ibu, pembagian ASI, komposisi ASI, waktu pemberian ASI, dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI
1.3 Manfaat Penulisan
Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah didapat dimeja perkuliahan, terutama yang berhubungan dengan teknik menyusui yang benar dan ASI eksklusif.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Teknik Menyusui Yang Benar
2.1.1 Pengertian
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.(Perinasia, 1994)
2.1.2 Pembentukan dan Persiapan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan
sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.
2.1.3 Posisi dan Perlekatan Menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar.
Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar .
Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal.
Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan.
Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah.
Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh.
Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan.
2.1.4 Langkah-langkah Menyusui yang Benar
1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun.
2. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada putting dan disekitar kalang payudara. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan, dan menjaga kelembapan putting susu.
3. Bayi diletakkan menghadap perut ibu atau payudara.
Gambar 9. Cara meletakan bayi
• Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah (agar kaki ibu tidak menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
• Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh menenggadah dan bokong bayi ditahan ditelapak tangan).
• Satu tangan bayi diletakkan pada belakang badan ibu, dan yang satu didepan.
• Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi)
• Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
• Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
4. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah, jangan menekan putting susu atau kalang payudaranya saja.
Gambar 10. Cara memegang payudara.
5. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting refleks)dengan cara
• Menyentuh pipi dengan putting susu
• Menyentuh sisi mulut bayi
Gambar 11. Cara merangsang mulut bayi.
6. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta kalang payudara dimasukkan kemulut bayi :
• Usahakan sebagian kalang besar payudara dapat masuk kedalam mulut bayi, sehingga putting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak dibawah kalang payudara. Posisi yang salah, yaitu apabila bayi hanya menghisap pada putting susu saja akan mengakibatkan masukkan ASI yang tidak adekuat dan putting susu lecet.
• Setelah bayi mulai menghisap payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.
Gambar 12. Perlekatan benar.
Gambar 13. Perlekatan salah.
2.1.5 Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar
Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan putting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Untuk mengetahui bayi telah menyusu dengan teknik yang benar dapat dilihat :
1. Bayi nampak tenang
2. Badan bayi menempel pada perut ibu
3. Mulut bayi terbuka lebar
4. Dagu menempel pada payudara ibu
5. Sebagian besar kalang payudara masuk kedalam mulut bayi
6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
7. Puting susu ibu tidak terasa nyeri
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9. Kepala tidak menenggadah
Makalah ASI Eksklusif
Download | Sumber
0 comments:
Post a Comment