Cari di Blog Ini

Wednesday, August 10, 2022

Rangkaian Alarm

LAPORAN RANGKAIAN ALARM

A.      TUJUAN
Merangkai alarm 3 bunyi dengan benar

B.       LANDASAN TEORI
Salah satu bagian penting dalam disiplinilmu fisika yaitu kemampuan dalam bidang elektronika, dan hal yang paling mendasar dalam bidang elktronika yaitu pengenalan tentang komponen-komponen dasar elektronika. Komponen Elektronikabiasanya sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB, Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya kabel).
Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, dipanaskan, ditempelkan dan sebagainya akan menghasilkan suatu efek yang dapat menghasilkan suhu atau panas, menangkap atau menggetarkan materi, merubah arus, tegangan, daya listrik dan lainnya.
Ada tiga jenis komponen elektronika yang dikenal dikalangan saintis dan teknisi yaitu:
1.      Komponen pasif, yaitu komponen yang tidak dapat (dengan sendirinya) membangkitkan tegangan atau arus. Dengan kata lain, komponen pasif adalah komponen yang dapat bekerja tanpa catu daya. Contohnya antara laoin resistor, kapasitor, induktor, dan transformator.
2.      Komponen aktif, yaitu komponen yang hanya dapat bekerja atau
berfungsi jika diberi catu daya luar. Contohnya transistor, dioda, dan
rangkaian terpadu (Integrated Circuit, IC)
3.      Komponen penunjang, merupakan komponen pelengkap yang tidak harus ada, seperti sakelar, konektor, dan lain sebagainya.

C.      ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.    Solder listrik
2.    Penyedot timah/tenol
Bahan:
1.         Papan PCB
2.         Resistor
3.         R1 : 100
4.         R2 : 470
5.         R3 : 2 K2
6.         R4 : 1K8
7.         R5 : 18K
8.         R6  : 10K
9.         R7  : 4K7
10.     R8  : 820
11.     VR  : 220
12.     C1,2  : 4,7 µF / 16 V
13.     C3   : 100 µF / 16 V
14.     C4   : 1000 µF / 10 V
15.     C5   : 470 µF / 10 V
16.     C6   : 47 µF / 10 V
17.     C7,8 : Nf
18.     Q1   : D313
19.     Q2  : C495
20.     Q3,4,5: C458
21.     D1,2 : IN4001
22.     D3    : LED
23.     SP  : 8
24.     Saklar
25.     Baterai
26.     Timah / Tenol

D.      LANGKAH KERJA
1.         Menyiapkan alat dan bahan
2.         Susunlah alat dan bahan pada papan PCB, memastikan bahwa susunan telah benar.
3.         Memasang saklar telebih dahulu dan menyoldernya dengan teknik yang benar. Penyolderan dilakukan pada kaki komponen yang telah terpasang dan memastikan telah kencang dan tidak goyang. Sebelum menyolder, memastikan kaki komponen sudah tidah terlalu oanjang, jika masih terlalu panjang maka bisa memotong kaki komponen tersebut. Solderan pada kaki komponen diuasahakan menutup kaki dan harus menempel pada PCB. Pada proses penyolderan, diusahakan jangan terlau banyak melakukan kesalahan, karena jika salah dalam menyolder maka harus berulang kali menyabut solderan dengan menggunakan penyedot timah atau tenol. Hal ini akan menyebabkan komponen-komponen tersebut panas dan jika terlalu panas maka akan menyebankan kerusakan dalam komponen sehingga nantinya dapat mnyebebkan ketidaksempurnaan hasil, bahkan dapat saja alarm tidak berbunyi.
4.         Setelah memasang sakalar, kompinen kedua yang dopasanga adalah resistor. Resistor terlebih dahulu dipasang pada tempat yang sesuai dengan nilainya pada papan PCB. Cara mengetahui nilai dari resistor tersebut dengan melihat warna kakinya dan menghitungnya. Penyolderan kaki resistor dilakukan secara bertahap agar komponen resistor tidak terlalu panas.
5.         Setelah memasang resistor, pemasangan selanjutnya dapat dilakukan pada komponen yang mana saja, namun juga dalam penyolderannya dilakukan secara bertahap.
6.         Komponen terakhir yang dipasang dalam PCB adalah LED.
7.         Menghubungkan speaker dengan PCB dengan menggunakan kabel dan memperhatikan positif dan negatifnya. Agar tidak mudah terputus maka penghubungan tersebut disoler.
8.         Setelah semua terpasang, maka menghubungkan kabel dengan adaptor dan mendengarkan bunyi alarm.






E.       HASIL PENGAMATAN


Kenyaringan bunyi
Jumlah bunyi
Terdengar nyaring
Alarm yang seharusnya menghasilkan 3 (tiga) bunyi, hanya terdengar 1 (satu) bunyi)


F.       PEMBAHASAN
Langkah pertama jika akan menggunakan alarm adalah dengan mengaktifkan saklar. Dengan aktifnya saklar dapat membuat rangkaian menjadi rangkaian tertutup. R1 dan LDR disini berfungsi sebagai pembagi tegangan agar terjadi arus yang lewat pada transistor pada rangkaian alarm.
Dari hasil pengamatan dalam penyolderan tidak ada hal yang salah, tidak ada komponen yang saling terkait karena solder menjadi satu. Hal ini menyebabkan alarm berbunyi nyaring. Alarm yang seharusnya menjadi 3 (tiga) bunyi hanya terdengar 1 (bunyi) saja. Setelah diteliti ternyata ditemukan kerusakan pada saklar sehingga ketika saklar digeser-geser dalam tiga tahap tidak terjadi perubahan bunyi.


tiga terminal sentral akan terhubung ke salah dua terminal yang lain dan teputus ke dua terminal  yang lain dalam satu kondisi.


G.      KESIMPULAN
Untuk menghasilkan alarm yang baik dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ketepatan pemasangan komponen pada PCB seperti kesesuaian komponan dengan nilai komponennya pada PCB, tidak adanya pemasangan komponen yang terbalik (memperhatikan negatif dan positif), dan penyolderan yang baik agar komponen tidak rusak karena terlalu panas
popa