Cari di Blog Ini

Monday, January 2, 2012

MIKROSKOP

LAPORAN MIKROSKOP

I.            Tujuan
1. Menunjukkan fungsi mikroskop
2. Menunjukkan cara kerja mikroskop  
II.            Landasan Teori
Mikroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat suatu benda yang jaraknya dekat dengan ukuran yang sangat kecil (mikron) untuk diperbesar agar dapat dilihat secara detil. Sifat bayangan yang terjadi yaitu maya, terbalik dan diperbesar. Biasanya digunakan untuk melihat bakeri, sel, virus, dan lain-lain.
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
mikroskop3.jpg
III.            Alat Dan Bahan
Mikroskop
Objek yang diamati
IV.            Langkah Kerja
·         Mempersiapkan Mikroskop:
1.      Mikroskop diambil dari tempat penyimpanan mikroskop dengan menggunakan kedua tangan saat mengambil dan membawa mikroskop ke meja. Satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan lain memegang kaki mikroskop.
2.      Mikroskop ditempatkan di meja dengan kedudukan datar dan dihadapkan ke arah cahaya.
3.      Sekrup pemutar besar diputar hingga tabung mikroskop turun sampai ke batas bawah.
4.      Revolver diputar sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah (missal 4x) tepat pada posisinya atau tepat berada di atas lubang panggung.
5.      Diafragma dibuka secara penuh. Kedudukan cermin diatur agar cahaya yang masuk terpantul melalui lubang pada panggung sehingga melalui lensa okuler akan tampak lingkaran cahaya yang terangnya merata. Lingkaran cahaya tersebut dikenal sebagai bidang pandang.
·         Menggunakan Mikroskop:
1.      Meletakan objek yang diamati pada meja preparat mikroskop.
2.      Jarak mata-okuler: Untuk mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata dan okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu jarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan pandang tampak sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah lagi harus tetap terbuka.
3.      Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (misal 4x).
4.      Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup pemutar kasar diputar secara perlahan agar tabung mikroskop naik. Pada saat demikian, gambar dapat teramati meskipun belum begitu jelas.
5.      Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (4x), objek yang sama coba diamati dengan menggunakan lensa dengan pembesaran yang lebih kuat (missal 10x) dengan cara memutar revolver sehingga lensa objektif 10x tepat mengarah ke lubang pada panggung, objek yang sama coba diamati dengan menggunakan lensa dengan pembesaran yang lebih kuat lagi (missal 40x) dengan cara memutar revolver sehingga lensa objektif 40x tepat mengarah ke lubang pada panggung.
6.      Mengamati objek tersebut.
V.            Hasil Kegiatan
             Objek yang diletakkan di meja preparat setelah diamati dengan mikroskop terlihat lebih besar dan lebih jelas stuktur benda yang diamati apabila dibandingkan saat dilihat dengan mata telanjang.
VI.            Pembahasan
            Sifat bayangan baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar.
VII.            Kesimpulan
           Mikroskop digunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.
                        Objek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa objektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi

Artikel Terkait

0 comments:

Post a Comment

popa